Senin, 15 Agustus 2011

Kujang Ciung Mata Tujuh






[FRS 25] Kujang dhapur Ciung Mata Tujuh Prabu Anom pamor Sekar Kadaton, tangguh Bogor abad XXI, landeyan motif Ceker Kidang kayu Sonokeling, Sarangka kayu Sonokeling. Panjang 19,1cm/berat 170 gram. Sertifikasi Museum Pusaka TMII.

Kujang dhapur Ciung Mata Tujuh adalah kujang setingkat dibawah dhapur Ciung Mata Sembilan yang diperuntukkan untuk raja. Mata Tujuh sendiri terbagi tiga yakni peruntukan untuk Mantri Dangka, Prabu Anom dan Pandita. Koleksi saya diatas adalah untuk Prabu Anom dengan pamor Sekar Kadaton yang merupakan simbolisme Agung (nama besar), Wicaksana (bijaksana), Wibawa, Pangadeg (pemimpin), Gede Wawanen (keberanian yang besar). Untuk selengkapnya dapat dilihat di artikel mengenai kujang di blog ini.

Kujang koleksi saya diatas juga memiliki mata dari kuningan dan merupakan karya Guru Teupa Wahyu Affandi Suradinata, dari Paneupaan Kujang Pajajaran, Katulampa Bogor. Hal yang menarik dari koleksi saya di atas selain sebagai pusaka yang langka, kujang buatan pak Wahyu juga mengeluarkan baru harum gaharu. Hal itu disebabkan selama proses pembuatan juga menggunakan bahan dari kayu gaharu tersebut. Itulah sebabnya jika diolesi minyak gaharu, maka bau harum tersebut akan tercium dengan kerasnya.

5 komentar:

  1. saya terkesan dengan blog yang anda buat dan saya ingin belajar banyak dari anda sudilah kiranya anda memberikan alamat praktis untuk bisa dihubungi.terima kasih

    BalasHapus
  2. Saya minat yang mata 9.kebetulan saya punya yang mata 9 juga

    BalasHapus
  3. Kujang mata sembilan ageman para raja ,saya pun merawat satu kujang mata 9 .

    BalasHapus
  4. maaf biasanya kujang ciung mata 5, mata 7, dan mata 9 tu khodamnya apa ya....
    klu q punyanya cuma keris aja... hehe

    BalasHapus
  5. berapa maharnya ini yg mata 7

    BalasHapus